KEMENTERIAN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK
KEUANGAN NEGARA STAN
MATA KULIAH
KOMUNIKASI BISNIS
Dosen: Eman Sulaeman Nasim
ANALISIS MODEL KOMUNIKASI DOA
Disusun
Oleh:
Diah Ayu Tristianti
5 – 07 / 2301160196 / 11
Tahun Ajaran: 2018 / 2019
Mahasiswa Program Diploma
III Keuangan
Spesialisasi Perpajakan
ANALISIS MODEL KOMUNIKASI DOA
Apakah doa merupakan model komunikasi linear? model
komunikasi linear adalah model komunikasi satu arah, dimana proses penyampaian
pesan dilakukan oleh komunikator saja tanpa adanya feedback atau umpan balik
oleh komunikan. Selain model komunikasi linear, ada 2 jenis model komunikasi
lainnya yaitu interaksional dan transaksional. Model komunikasi interaksional
adalah model komunikasi dua arah, komunikator dapat menjadi komunikan begitu
pula sebaliknya. Selanjutnya, model komunikasi transaksional adalah model
komunikasi yang menitikberatkan pada pertukaran pesan yang berlangsung secara
terus – menerus dalam suatu sistem komunikasi. Lalu, apakah doa merupakan model
komunikasi linear?
Sebelum
menjawab pertanyaan mengenai model komunikasi doa, mari kita ketahui terlebih
dahulu definisi doa menurut KBBI dan Wikipedia. Menurut KBBI, doa adalah
permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan. sedangkan menurut
Wikipedia, doa adalah rayuan kepada Allah (Tuhan) untuk penganut Islam. Caranya
adalah dengan meletakkan tangan dihadapan dan menghadap kedua tapak tangan
keatas. Ia sering dilakukan setelah sembahyang, sewaktu mengambil air
sembahyang (wudhu), waktu makan dan minum, berniat puasa dan sebelum tidur. Ia
juga digunakan dengan beberapa niat pada perbuatan yang baik menurut ajaran
agama islam.
Untuk
menjawab model komunikasi doa, penulis berpedoman pada salah satu ayat yaitu QS
Ghafir: 60, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang – orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”.
Dari ayat tersebut penulis simpulkan, sesungguhnya doa – doa seseorang akan
diperkenankan oleh Allah. Doa sebagai perantara pesan komunikator (manusia)
kepada komunikan (Allah SWT). Wujud dikabulkannya atau dijawabnya doa tidak
selalu dapat diukur dengan materi, terkadang Allah SWT menjawab doa kita dengan
cukup memberikan rasa nyaman, iklas, sabar. Seperti firman Allah SWT QS Al –
Baqarah: 186, “Dan apabila hamba – hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaku.” Sebab segala sesuatu apapun wujudnya hanya
datang dari Allah SWT. Penulis mengangap doa merupakan model komunikasi
interaksional antara manusia dan Tuhannya.
Namun,
adakalanya doa – doa yang kita panjatkan tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Jika
kita kaitkan dengan model komunikasi, kita mengetahui ada gangguan – gangguan
dalam menyampaikan pesan kepada komunikan. Gangguan tersebut dapat berupa
kedzaliman, sikap melampaui batas terhadap orang lain, terburu – buru untuk
dikabulkan, tidak membebaskan diri dari harta yang haram sebagaimana sabda
Rasulullah SAW, seorang laki – laki telah memiliki semua sebab dikabulkannya
doa, akan tetapi makanan dan minumannya haram dan ia diberi makan dengan yang
haram. Maka beliau bersabda “bagaimana bisa doanya dikabulkan” (HR Muslim Nomor
1015). Adanya gangguan – gangguan tersebut akan merubah model komunikasi manusia
dan Tuhan dari komunikasi interaksional menjadi komunikasi linear, sebab Allah
tidak akan mengabulkan permintaannya dan komunikasi akan berlangsung satu arah
saja.
Kesimpulannya, doa dapat menjadi model komunikasi transaksional maupun
linear, tergantung bagaimana gangguan dapat mempengaruhi dikabulkannya doa kita
kepada Tuhan.
Daftar Pustaka
1.
Wikipedia. Doa. Diperoleh
9 Oktober 2018 pada
2.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Doa. Diperoleh 9 Oktober 2018 pada
Membuka wawasan, balas kunjungan ya 😄
BalasHapustop markotop
BalasHapusMantabb
BalasHapus